PENGERTIAN
Ikterus
adalah warna kuning yang tampak pada kulit dan mukosa karena peningkatan
bilirubin. Biasanya mulai tampak pada kadar bilirubin serum > 5 mg/dL.
IKTERUS FISIOLOGIS
·
Ikterus
baru terlihat pada hari ke 2-3, biasanya mencapai puncaknya antara hari ke 2-4 dan menurun kembali dalam minggu
pertama setelah lahir
·
Kadar
bilirubin indirec tidak melebihi 10mg/dL pada neonatus cukup bulan dan 12 mg/dL
untuk neonatus lebih bulan
·
Kecepatan
Peningkatan kadar bilirubin serum tidak melebihi 5mg/dL perhari
IKTERUS
PATOLOGIS
·
Ikterus
klinis terjadi pada 24 jam pertama kehidupan
·
Peningkatan
kadar bilirubin serum sebanyak 5mg/dL atau lebih setiap 24 jam
·
Ikterus
yang disertai proses hemolisis (inkompatabilitas darah, defisiensi G6PD, atau
sepsis)
·
Kadar
bilirubin direc < 2mg/dL
·
Ikterus
yang disertai oleh:
Berat
lahir <2000 gram
Asfiksia,
hipoksia
Infeksi
Trauma lahir pada kepala
Hipoglikemia, hiperkarbia
Hiperosmolaritas darah
·
Ikterus
klinis yang menetap setelah bayi berusia >8 hari (padaNCB) atau >14 hari
(pada NKB).
·
Bilirubin
total/indirek untuk bayi cukup bulan > 13 mg/dL atau bayi kurang bulan
>10 mg/dL
Penilaian
ikterus berdasarkan kremer :
·
Derajat
I :apabila warna kuning dari kepala
sampai leher
·
Derajat
II :apabila warna kuning dari
kepala, badan sampai dengan umbilikus
·
Derajat
III :apabila warna kuning dari
kepala, badan, paha , sampai dengan lutut
·
Derajat
IV :apabila warna kuning dari
kepala, badan, ekstremitas sampai dengan pergelangan tangan dan kaki
·
Derajat
V :apabila warna kuning dari
kepala, badan, semua ekstremitas sampai dengan ujung jari
Efek Hiperbilirubinemia
Ikterus
neonatorum yang berat dan tidak ditata laksana dengan benar dapat menimbulkan
komplikasi ensefalopati bilirubin. Hal ini terjadi akibat terikatnya asam
bilirubin bebas dengan lipid dinding sel neuron di ganglia basal, batang otak
dan serebelum yang menyebabkan kematian sel. Pada bayi dengan sepsis, hipoksia
dan asfiksia bisa menyebabkan kerusakan pada sawar darah otak. Dengan adanya
ikterus, bilirubin yang terikat ke albumin plasma bisa masuk ke dalam cairan
ekstraselular. Sejauh ini hubungan antara peningkatan kadar bilirubin serum dengan
ensefalopati bilirubin belum diketahui. Tetapi belum ada studi yang mendapatkan
nilai spesifik bilirubin total serum pada bayi cukup bulan dengan
hiperbilirubinemia non hemolitik yang dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
pada kecerdasan atau kerusakan neurologik yang disebabkannya.
Penatalaksanaan
1.
Foto
terapi
Cara
kerja terapi sinar adalah dengan mengubah bilirubin menjadi bentuk yang larut
dalam air untuk dieksresikan melalui empedu atau urin. Ketika bilirubin
mengabsorbsi cahaya, terjadi reaksi foto kimia yaitu isomerisasi. Juga terdapat
konversi ireversibel menjadi isomer kimia lainnya bernama lumirubin yang dengan
cepat dibersihkan dari plasma melalui empedu. Lumirubin adalah produk terbanyak
degradasi bilirubin akibat terapi sinar pada manusia. Sejumlah kecil bilirubin
plasma tak terkonjugasi diubah oleh cahaya menjadi dipyrole yang diekskresikan
lewat urin. Foto isomer bilirubin lebih polar dibandingkan bentuk asalnya dan
secara langsung bisa dieksreksikan melalui empedu. Hanya produk foto oksidan
saja yang bisa diekskresikan lewat urin.
Komplikasi
Kelainan
|
Mekanisme
yang mungkin terjadi
|
Bronze
baby syndrome
|
Berkurangnya
ekskresi hepatik hasil penyinaran bilirubin
|
Diare
|
Bilirubin
indirek menghambat laktase
|
Hemolisis
|
Fotosensitivitas
mengganggu sirkulasi eritrosit
|
Dehidrasi
|
Bertambahnya
Insensible Water Loss (30-100%) karena menyerap energi foton
|
Ruam
kulit
|
Gangguan
fotosensitasi terhadap sel mast kulit dengan pelepasan histamin
|
2.
Tranfusi
tukar
·
Dilakukan
apabila setelah fototerapi tidak ada perbaikan kadar bilirubin
·
Kadar
bilirubin > 20mg/dL
Komplikasi
tranfusi tukar
·
Vaskular:
emboli udara atau trombus, trombosis
·
Kelainan
jantung: aritmia, overload, henti jantung
·
Gangguan
elektrolit: hipo/hiperkalsemia, hipernatremia, asidosis
·
Koagulasi:
trombositopenia, heparinisasi berlebih
·
Infeksi:
bakteremia, hepatitis virus, sitomegalik, enterokolitis nekrotikan
·
Lain-lain:
hipotermia, hipoglikemia
0 komentar:
Posting Komentar